Tim yang di pimpin oleh Sang-Moo Kang dari Georgia State University menguji dampak ginseng pada infeksi virus influenza A yang menginfeksi beberapa sel epitel paru-paru manusia (beberapa sel jaringan yang melapisi rongga paru-paru). Dalam percobaan itu, tikus yang sakit flu memperoleh juice ginseng. Akhirnya : sel paru-paru tikus yang diobati dengan ekstrak ginseng lebih tahan pada infeksi flu serta lebih cepat pulih dari pada yg tidak terima.
Studi molekuler detil tunjukkan bahwa ginseng menghalangi sistem inflamasi dalam beberapa sel epitel. Beberapa peneliti juga temukan bahwa ginseng merangsang system kekebalan badan serta menghasilkan protein spesifik yang melakukan tindakan melawan virus serta menetralisasi peradangan pada bronkus tikus.
Sekarang ini, Kang serta rekan-rekannya menyelidiki apakah ginseng efisien melawan infeksi RSV (respiratory syncytial virus) yang menginfeksi paru-paru serta saluran hawa serta mengakibatkan peradangan. Hasil awalannya positif, ekstrak ginseng bukan sekedar menghalangi sistem inflamasi dalam sel paru-paru, namun juga memperlambat replikasi virus.
Virus influenza senantiasa beralih hingga menyusahkan pencegahannya dengan vaksinasi. Terapi ginseng efisien pada type virus apapun. Tetapi, berapakah banyak ekstrak ginseng yang dibutuhkan untuk menghindar influenza pada manusia serta sejauh mana penyakit itu bisa diobati, masih tetap membutuhkan riset selanjutnya di masa yang akan datang.
Show Conversion Code Hide Conversion Code Show Emoticon Hide Emoticon