Hepatitis B dalam Kehamilan

Hepatitis B adalah penyakit peradangan pada organ hati yang dikarenakan oleh virus hepatitis B (HBV), di orang-orang penyakit ini lebih di kenal dengan sebutan sakit liver. Seorang dengan infeksi akut virus hepatitis B mempunyai tanda-tanda seperti kehilangan nafsu makan, tubuh merasa lemah, nyeri ulu hati, mual, muntah, demam, kencing terlihat seperti air teh pekat serta mata tampak kekuningan. Diagnosis pasti pasien menderita hepatitis B apabila diketemukan HBsAg positif dalam kontrol darahnya. Beberapa besar penyakit ini menular lewat jalinan seksual, pemakai obat-obatan yang memakai jarum suntik terkontaminasi, tato, dan tranfusi darah. Saat inkubasi virus ini mulai dari terpapar sampai menyebabkan tanda-tanda sekitar 6 minggu sampai 6 bln.. Bila dilewatkan berlanjut, penyakit ini bakal berjalan kronik serta muncul situasi dimana beberapa sel hati bakal alami pengerasan yang dimaksud sirosis hepatis. Tidak tidak sering juga hepatitis B ini jadi pemicu kanker hati. Pada ke-2 situasi itu harapan hidup pasien bakal jadi sangatlah rendah.

Hepatitis B dalam kehamilan
Pada pasien hepatitis B, kehamilan akan tidak memperberat infeksi virus hepatitis, walau demikian bila berlangsung infeksi akut pada kehamilan, terlebih trimester ke III (akhir) kehamilan, jadi bisa menyebabkan terjadinya hepatitis fulminan yang bisa menyebabkan kemungkinan kematian yang tinggi untuk ibu serta bayi.

Adapun ibu yang menanggung derita hepatitis B kritis terus dapat memiliki kandungan calon bayinya. Tetapi yang terutama adalah titer virus hepatitis B yang termonitor. Penularan virus dari ibu ke bayi memanglah bisa berlangsung. Umumnya penularan berlangsung lewat plasenta, kerancuan dengan darah serta kotoran ibu saat persalinan, ataupun kontak segera ibu dengan bayi sesudah melahirkan. Karenanya kesadaran dalam memeriksakan kandungan pada dokter serta pengetahuan yang cukup sangat utama untuk ibu hamil dengan penyakit ini.

Pencegahan
*Skrining ibu hamil, skrining HBsAG pada ibu hamil dikerjakan terlebih pada daerah dimana ada  prevalensi tinggi. Hasil skrining sangatlah memastikan aksi setelah itu untuk ibu seperti pemberian  obat antiviral oleh dokter apabila dilihat butuh.

*Imunisasi, nyatanya penularan hepatitis B dari ibu ke bayi beberapa besar bisa dihindari dengan  pemberian imunisasi. Pemberian vaksinasi HB pada bayi diberikan pada hari ke 0, usia 1, serta 6  bln..

Persalinan serta pemberian ASI
 Pemilihan type persalinan bakal ditetapkan oleh dokter. Pada ibu dengan titer virus rendah, bisa  melahirkan normal dengan prasyarat persalinan janganlah dilewatkan lama yakni kian lebih 16 jam.  Bila persalinan berjalan kian lebih saat itu jadi mesti selekasnya dikerjakan seksio sesarea. Sama  seperti pada ibu dengan titer yang tinggi (kian lebih 3, 5 pg/mol), tambah baik persalinan dikerjakan  dengan operasi.

Pemberian ASI dikira aman lantaran beragam riset sudah menunjukkan bahwa penularan lewat saluran cerna memerlukan titer virus yang tambah lebih tinggi dibanding penularan lewat darah ataupun luka.
Previous
Next Post »
Thanks for your comment